LIKE'

like

.

Popular posts

Labels

Pages

Pages

sandy. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers EVE

laba

Archive for 2013-01-13

INDOOR - OUTDOOR FLASH DAN BOUNCE

Jumat, 18 Januari 2013
Posted by Sandy_Eve
Penggunaan Flash sangat membantu apabila kita pemotret pada ruangan yang kondisi cahaya gelap. Tapi apabila kita tidak tepat mengatur setting untuk penggunaan flash, maka hasil foto tidak akan maksimum, terkadang masih kurang terang atau bahkan terlalu terang. Untuk itu artikel lanjutan ini akan menjelaskan bagaimana penggunaan indoor flash dan juga bagaimana outdoor flash digunakan serta penjelasan tentang bounce dan diffuse flash. (Artikel ini adalah sambungan dari artikel Blitz for Dummies)
Indoor Flash
Blitz sering bahkan hampir selalu digunakan di dalam ruangan. Alasannya karena di dalam ruangan biasanya penerangan lampu agak kurang terang untuk menghasilkan foto yang bisa dilihat. Memang, ada teknik menggunakan slow shutter speed untuk menangkap cahaya lebih banyak, tapi biasanya hal ini menyebabkan gambar yang agak blur karena goyangan tangan kameraman maupun gerakan dari orang yang ingin kita foto. Karena itu, biasanya kita menggunakan blitz.
Penggunaannya biasanya sederhana. Kita bisa setting kamera digital di auto dan membiarkannya melakukan tugasnya atau bisa juga kita melakukan setting sendiri menggunakan perhitungan yang sudah dilakukan di atas. Tidak sulit. Hanya saja, ada beberapa hal perlu kita perhatikan agar mendapatkan hasil maksimal.
  1. Jangan memotret obyek yang terlalu dekat dengan blitz yang dihadapkan tegak lurus. Ambil contoh dengan blitz GN 20 yang menurut saya cukup memadai sebagai blitz eksternal bagi kamera digital dalam pemotretan indoor dalam ruangan (bukan aula). Jika kita ingin memotret sebutlah orang pada jarak 2 meter dengan ISO/ASA 200 maka kita membutuhkan f/16 yang tidak tersedia pada sebagian besar PDC dan akan menghasilkan gambar yang over. Karena itu, untuk PDC/DSLR biasanya sudah terdapat flash built-in yang TTL dan memiliki GN agak kecil (8-12 pada sebagian PDC, 12-14 pada DSLR). Gunakan itu daripada flash eksternal untuk obyek yang agak dekat.
  2. Kombinasikan flash dengan slow shutter speed untuk mendapatkan obyek utama tercahayai dengan baik dan latar belakang yang memiliki sumber cahaya juga tertangkap dengan baik. Ini adalah suatu teknik yang patut dicoba dan seringkali menghasilkan gambar yang indah. Jangan takut menggunakan speed rendah karena obyek yang sudah dikenai flash akan terekam beku (freeze).
  3. Bila ruangan agak gelap, waspadai terjadinya efek mata merah/red eye effect. Efek mata merah ini terjadi karena pupil mata yang membesar untuk membiasakan diri dengan cahaya yang agak gelap tetapi tiba-tiba dikejutkan cahaya yang sangat terang dari flash. Jika kamera dan/atau flash terdapat fasilitas pre-flash/red eye reduction, gunakan hal ini. Jika tidak, akali dengan mengubah sudut datangnya cahaya flash agar tidak langsung mengenai mata. 
  4. Dalam ruangan pun ada sumber cahaya yang kuat seperti spotlight. Hindari memotret dengan menghadap langsung ke sumber cahaya kuat tersebut kecuali ingin mendapatkan siluet yang tidak sempurna (kompensasi under 1 – 2 stop untuk siluet yang baik). Dalam kondisi demikian, gunakan flash untuk fill in/menerangi obyek yang ingin dipotret tersebut. 

Bounce/Diffuse
Flash adalah sumber cahaya yang sangat kuat. Selain itu, flash adalah cahaya yang bersumber dari sumber cahaya yang kecil (sempit). Karenanya, bila cahaya ini dihadapkan langsung pada suatu obyek akan menyebabkan penerangan yang kasar (harsh). Dalam sebagian besar foto dokumentasi konsumsi pribadi dimana petugas dokumentasi menggunakan kamera point & shoot (film/digital) ini bisa diterima. Tetapi dalam tingkat yang lebih tinggi dimana hasil foto ini akan menjadi konsumsi umum, alur keras cahaya akan memberi efek yang kurang sedap dipandang. Ditambah lagi biasanya ini akan menyebabkan cahaya flash memutihkan benda yang sudah agak putih dan menyebabkan detail-detail tertentu lenyap.
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menghindari hal ini dalam artian melunakkan cahaya tersebut:
  1. Memperluas bidang datang cahaya yaitu dengan memantulkannya ke bidang lain (bounce).
  2. Menyebarkan cahaya yang datang dari sumber kecil tersebut sehingga meluas (diffuse).
Bounce flash dilakukan dengan cara memantulkan flash ke satu bidang yang luas sehingga cahaya datang dalam sudut yang lebih luas. Kita bisa menggunakan langit-langit atau dinding yang ada dalam ruangan. Jika flash eksternal yang terpasang pada kamera digital terhubung melalui hot shoe, maka flash tersebut harus memiliki fasilitas tilt untuk memantulkan cahayanya. Jika terpasang melalui kabel synchro, maka kita bisa memasang flash pada bracket dengan posisi sedikit menghadap ke atas/samping atau memegangnya dengan posisi demikian. Posisi memantulkan yang tepat agar cahaya jatuh tepat pada obyek adalah dengan menghadapkan flash tersebut pada langit-langit di tengah fotografer/flash dan obyek. Beberapa hal perlu kita perhatikan dalam memanfaatkan bounce flash ini adalah:
  1. Jarak untuk menghitung f/stop berubah bukan menjadi jarak kamera dan obyek tetapi berubah menjadi jarak yang dilalui oleh cahaya flash tersebut. Normalnya pada sudut tilt 45° kita akan melebarkan aperture 1 stop dan pada sudut tilt 90° kita melebarkan aperture sebesar 2 stop. Tentunya ini hanya panduan ringkas. Pada pelaksanaan tergantung teknis di lapangan.
  2. Berkaitan dengan no. 1 di atas, maka jarak langit-langit/dinding tidak boleh terlalu jauh atau akan jadi percuma.
  3. Gunakan selalu bidang pantul berwarna putih dan tidak gelap. Warna selain putih akan menyebabkan foto terkontaminasi warna tersebut sedangkan warna gelap akan menyerap cahaya flash tersebut.
  4. Perhatikan bisa terjadi kemunculan bayangan pada sisi lain cahaya. Misalnya jika kita memantulkan ke langit-langit maka kita akan mendapatkan bayangan di bawah hidung atau dagu dan jika kita memantulkan ke dinding di kiri maka akan ada bayangan di sebelah kanan. Untuk mengatasinya kita dapat menyelipkan sebuah bounce card di bagian depan flash tersebut sehingga ketika kita memantulkan cahaya ke atas/samping kita tetap memiliki cahaya yang tidak terlalu kuat yang mengarah ke depan dan menetralisir bayangan yang muncul.
Untuk mengambil foto secara vertical, akan mudah kalau kita menggunakan koneksi kabel karena kita dapat dengan mudah menghadapkan flash ke atas jika menggunakan bracket atau dipegang. Tetapi jika koneksi kita adalah hot shoe maka pastikan flash kita memiliki fasilitas swivel head sehingga dapat kita putar menghadap ke atas. Lebih bagus lagi jika kita memiliki flash yang dapat di-tilt dan swivel. Ini akan mengakomodasi sebagian besar kebutuhan kita.
Cara lain melunakkan cahaya adalah dengan memperluas dispersinya. Caranya gunakan flash diffuser. Flash diffuser akan menyebarkan cahaya yang keluar dari flash ke segala arah sehingga cahaya yang keluar tidak keras. Umumnya tersedia diffuser khusus untuk flash tertentu mengingat head flash berbeda-beda. Dapat juga kita membuat sendiri diffuser untuk flash kita menggunakan bermacam-macam alat. Ketika kita menggunakan diffuser, sebenarnya kita menghalangi area tertentu dari arah cahaya flash dan membelokkannya ke tempat lain. Ini mengurangi kekuatan flash yang kita gunakan tersebut. Jika diffuser yang kita gunakan adalah hasil beli, maka kita dapat membaca berapa kompensasi aperture yang kita perlukan ketika menghitung eksposur. Biasanya terdapat pada kotak atau kertas manual. Jika kita memutuskan membuat sendiri, maka kita bisa melakukan eksperimen berkali-kali agar mendapatkan angka yang pas untuk kompensasi yang diperlukan kali lainnya.

Outdoor Flash
Sekilas jika kita berpikir tentang penggunaan flash, maka kita akan tahu kalau itu berlaku untuk suasana pemotretan yang kekurangan cahaya. Karenanya, kita umumnya tidak memikirkan tentang perlunya penggunaan flash pada pemotretan luar ruangan (siang hari, of course) karena sinar matahari sudah sangat terang. Di sinilah kesalahan kita dimulai. Flash sangat dibutuhkan pada pemotretan outdoor, terutama pada:
  1. Kondisi obyek membelakangi matahari. Pada kondisi seperti ini, meter kamera akan mengira suasana sudah cukup terang sehingga akan menyebabkan obyek yang difoto tersebut gelap/under karena cahaya kuat tersebut percuma karena tidak direfleksikan oleh obyek. Cara mengakalinya adalah dengan melakukan fill in pada obyek sehingga walaupun latar sangat terang tetapi obyek tetap mendapat cahaya.
  2. Matahari berada di atas langit. Ini akan mengakibatkan muncul bayangan pada bawah hidung dan dagu. Gunakan flash untuk menghilangkannya. Untuk melembutkan cahayanya gunakan bounce card atau diffuser.
  3. Obyek berada pada open shade (bayangan). Flash digunakan untuk mendapatkan pencahayaan yang sama pada keseluruhan obyek karena bayangan akan membuat gradasi gelap yang berbeda-beda pada bagian-bagian obyek apalagi wajah manusia.
  4. Langit sangat biru dan menggoda. Jika kita tidak tergoda oleh birunya langit dan rela mendapat foto langit putih ketika memotret outdoor maka silahkan lakukan metering pada obyek tanpa menggunakan flash atau dengan flash. Jika kita rela obyek kekurangan cahaya asalkan langit biru silahkan lakukan metering pada langit. Nah, jika kita ingin langit tetap biru sekaligus obyek tercahayai dengan baik, gunakan metering pada langit dan fill flash pada obyek. Ini akan menghasilkan perpaduan yang tepat dan pas.
  5. Langit mendung. Ketika langit mendung, jangan segan-segan gunakan flash karena efek yang ditimbulkan awan mendung akan sama seperti jika kita berada di bawah bayangan.

tips memotret saat hujan

Posted by Sandy_Eve

tips memotret saat hujan



Pada saat memotret outdoor, tidak selamanya kita menghadapi cuaca cerah. Sewaktu-waktu, hujan bisa saja turun sementara kondisi kita tidak memungkinkan untuk berhenti memotret. Pada sat memotret panggung pertunjukan musik misalnya. Jika kita berhenti, kita akan kehilangan banyak momen. Sementara itu jika kita terus memotret, tentu kita mengkhawatirkan kondisi kamera apabila terkena air hujan.

Memotret pada saat hujan turun memang mempunyai tantangan tersendiri. Tidak hanya saat hujan saja, melainkan pada saat memotret di kolam renang, air mancur, dan sebagainya yang menimbulkan potensi kamera terkena percikan air.

Saya sendiri pernah beberapa kali memotret panggung di tengah hujan, dan memang cukup sulit. Konsentrasi memotret yang biasanya hanya terfokus pada viewfinder harus terbagi dengan konsentrasi menjaga kamera agar tidak basah. And luckily, my camera always survived.

Bagi yang belum pernah memotret dalam kondisi hujan, beberapa tips di bawah ini mungkin bisa membantu.

Selalu Pasang UV Filter dan Lens Hood

Ini adalah langkah yang paling wajib hukumnya jika memotret pada saat hujan. Minimal, percikan air tidak akan sampai menyentuh permukaan lensa. Jika terkena air hujan, lensa kamera akan mudah berjamur. Menggunakan UV Filter memang akan sedikit mengurangi ketajaman gambar, tapi itu jauh lebih baik daripada mengambil resiko lensa rusak, bukan?

Bungkus Body Kamera

Gunakan handuk kecil atau kain apapun yang dapat menyerap air dengan cepat untuk membungkus body kamera. Bagian terpenting yang harus terlindungi adalah tombol shutter, putaran mode dial, celah sambungan body dan lensa, sampai switch AF/MF di ujung belakang lensa.

Kenapa? Karena pada bagian-bagian inilah terdapat celah yang dapat menjadi jalan masuk air ke dalam body. Meskipun pabrik selalu mengklaim bahwa kamera tersebut “waterproof”, sebaiknya jangan mengambil resiko.

Bila tidak ada kain atau handuk, kantung plastik juga bisa dijadikan pilihan. Jika menggunakan kantung plastik, kita tinggal membuat lubang kecil untuk memasukkan lensa.

Jangan Terlalu Sering Mengubah Focal Length (Zoom)

Jika kita memotret menggunakan lensa vario, tentukan focal length yang paling ideal and stick with it. Air yang menempel pada body lensa akan sering terbawa masuk ke dalam pada saat kita melakukan zoom in/zoom out. Kondisi ini akan membuat lensa menjadi lembab dan cepat atau lambat akan memicu pertumbuhan jamur pada lensa. Dan jangan sampai lupa untuk mengelap body lensa sampai benar-benar kering sebelum memasukkannya kembali ke dalam tas.

Gunakan Payung

Sekecil apapun hujannya, selalu gunakan payung saat memotret. Jika memungkinkan, bawalah seorang asisten khusus untuk memegangi payung di atas kepala, agar kedua tangan bisa bergerak dengan lebih bebas.

Aftercarea

- Sebelum memasukkan kamera ke dalam tas, keringkan seluruh bagian body dan lensa dengan lap kering serta tissue khusus lensa (lens paper) sampai benar-benar tidak ada percikan air yang tersisa.

- Lepaskan lensa dari body untuk memeriksa apakah ada percikan-percikan air yang masuk ke dalam celah sambungan.

- Simpan kamera di dalam dry box yang sudah diberi silica gel tambahan.

Nikon D5200 vs D5100

Kamis, 17 Januari 2013
Posted by Sandy_Eve

Nikon D5200 vs D5100

Kemarin Nikon baru saja mengumumkan peluncuran kamera Nikon D5200, karena kamera ini adalah pengganti dari Nikon D5100, kita akan mencoba melihat perbandingan spesifikasi dan fitur antara kedua kamera ini, jadi perbandingan ini murni berdasarkan kedua hal tersebut.
Nikon D5200 vs D5100
Seperti sudah kami tulis kemarin, Nikon D5200 memperbahuri teknologi autofokus dari D5100 serta memiliki resolusi yang lebih besar. Mari kita lihat kalau keduanya disandingkan:

Perbandingan Spesifikasi dan Fitur Nikon D5200 vs D5100

Fitur & Spek KameraNikon D5200Nikon D5100
Resolusi Sensor24.1 Megapiksel16.2 Megapiksel
Jenis SensorCMOSCMOS
Ukuran Sensor23.5×15.6mm23.6×15.6mm
Sensor CleaningYaYa
Ukuran Foto6,000 x 4,0004,928 x 3,264
Prosesor GambarEXPEED 3EXPEED 2
Tipe ViewfinderPentamirrorPentamirror
Cakupan Viewfinder95%95%
Built-in FlashYaYa
Flash Sync Speed1/2001/200
Storage1x SD1x SD
Continuous Shooting5 FPS4 FPS
Shutter Speed Maksimum1/4000 to 30 sec1/4000 to 30 sec
Rating Shutter Count100,000100,000
Sensor Metering2,016-pixel RGB sensor 3D Color Matrix Metering II420-pixel RGB sensor 3D Color Matrix Metering II
Base ISOISO 100ISO 100
ISO NativeISO 100-6,400ISO 100-6,400
ISO BoostedISO 12,800-25,600ISO 12,800-25,600
Sistem AutofokusMulti-CAM 4800DXMulti-CAM 1000
Deteksi AFSampai dengan f/5.6Sampai dengan f/5.6
VideoYaYa
Output VideoMOV, CompressedMOV, Compressed
Durasi Rekam Maks. Video20 min (24p), 30 min (30p)20 min (24p), 30 min (30p)
Resolusi Maks. video1920×1080 (1080p) @ 60i, 50i, 30p, 25p, 24p1920×1080 (1080p) @ 30p, 25p, 24p
Audio RecordingMikrofon Built-in
Mikrofon stereo eksternal (opsional)
Mikrofon Built-in
Mikrofon stereo eksternal (opsional)
Articulating LCDYaYa
Ukuran LCD3.0? diagonal TFT-LCD3.0? diagonal TFT-LCD
Resolusi LCD921,000 dots921,000 dots
HDR SupportYaYa
GPS Built-inTidakTidak
Wi-fiEye-Fi Compatible, WU-1aEye-Fi Compatible
BateraiEN-EL14 Lithium-ion BatteryEN-EL14 Lithium-ion Battery
Charger BateraiMH-24 ChargerMH-24 Charger
Weather Sealed BodyTidakTidak
USB Versi2.02.0
Berat (Body Only)555g dgn baterai & memory card560g dgn baterai dan memory card
Ukuran129 x 98 x 78mm128 x 97 x 79mm
Harga PasaranBlm ada rupiahnya (900 euro, body only)Rp 5,9 Juta (dengan lensa kit 18-55mm f/3.5-5.6)

Kesimpulan

Kalau anda sudah memiliki Nikon D5100, kecuali anda sudah ngebet banget kepingin kamera baru yang sedikit lebih cepat autofokusnya, belilah Nikon D5200. Kalau tidak terpaksa, jangan buru-buru beli kamera baru ini. Kalau anda memiliki Nikon D5000 dan sudah merasa perlu ganti kamera, maka Nikon D5200 memiliki lompatan spesifikasi dan fitur yang lumayan banyak (AF lebih cepat, resolusi beda jauh, metering lebih oke, LCD bisa di tekuk-tekuk, video yang jauh lebih bagus) sehingga patut dipertimbangkan. Hal yang sama juga berlaku bagi pemilik Nikon D3000 dan D3100, kamera baru ini bisa menjadi pilihan upgrade yang pas. Semua itu dengan catatan, harganya tidak semata-mata 900 euro yang dirupiahkan, soalnya kalau 900 euro (= Rp 11 Juta) terus terang terlalu mahal, semoga lompatannya dari harga rilis D5100 dulu tidak terlalu jauh. Bagi anda pemilik Nikon D7000, tidak perlu melirik D5200 sama sekali, karena hampir semua fiturnya masih dibawah D7000.

Sampel Foto Nikon D5200

Berikut ini beberapa sampel foto yang dihasilkan Nikon D5200, foto dibuat oleh Nikon Perancis, klik foto untuk melihat resolusi aslinya:
Foto dibawah ini, Nikon D5200 dengan lensa Nikon 35mm f/1.8 AF-S DX:
D5200 sampel foto
Untuk foto dibawah ini Nikon D5200 dengan lensa Makro, Nikon 40mm f/2.8G AF-S DC Micro:
D5200 sampel foto

7 Keistimewaan Pada Lensa Prime 50mm

Posted by Sandy_Eve

7 Keistimewaan Lensa Prime 50mm

Sebuah lensa dengan focal length fixed sepanjang 50mm ini sebenarnya sangat mirip secara focal length dengan saat kita menggunakan lensa kit 18-55mm yang dizoom maksimal. Bagi kamera crop, lensa prime 50mm adalah sebuah lensa tele pendek sementara bagi kamera full frame, lensa ini adalah lensa standar.

Jika anda belum pernah menggunakan lensa ini, mungkin akan timbul pertanyaan: buat apa membeli sebuah lensa yang tidak bisa dizoom dan memiliki focal length canggung? 50mm?? kenapa tidak lensa lebar atau lensa tele sekalian?. Apalagi jika anda sudah terlanjur memiliki lensa kit dimana focal length 50mm termasuk didalamnya.
Ternyata oh ternyata, sebuah lensa 50mm adalah sebuah lensa fantastis dan sangat berguna, tidak percaya?. Mari kita ketahui 7 keistimewaan lensa prime 50mm:

1. Cepat

Lensa prime 50mm memiliki aperture maksimal yang memungkinkan kita memotret di kondisi minim cahaya. Dengan bukaan maksimal f/1.8 atau f/1.4, kita masih bisa memotret di kondisi remang saat lensa lain sudah menyerah.
Sebagai contoh, lensa Canon EF 50mm f/1.4 memiliki aperture maksimal di posisi f/1.4. Sementara lensa kit 18-55 mm memiliki apeture maksimal di posisi f/5.6. Dari hitungan stop, maka lensa prime 50mm f/1.4 memiliki 4 stop lebih cepat dibanding lensa kit tadi (apa itu stop dalam fotografi?).
4 Stop adalah jumlah yang sangat banyak. Ini artinya anda bisa memotret tanpa bantuan flash saat mulai remang, atau juga bisa menghasilkan foto bokeh yang sangat bagus.

2. Performa Optik Sangat Bagus

Kualitas gambar yang dihasilkan dari lensa 50mm, bahkan yang murah sekalipun (50mm f/1.8 misalnya) biasanya sangat tinggi. Lensa ini membantu anda menghasilkan foto yang lebih tajam dan juga berarti anda tidak perlu banyak mengeluarkan uang untuk menghasilkan foto yang bagus.
Lensa prime 50mm sudah ada sejak puluhan tahun lalu yang artinya produsen lensa sudah sangat berpengalaman dengan lensa ini. Ditambah lagi desain dan susunan optik didalamnya relatif lebih simpel dibanding lensa lain, apalagi jika dibandingkan lensa zoom. sebuah lensa prime 50mm murah sekalipun bisa memberi anda kualitas foto yang tajam, renyah sekaligus bebas chromatic aberration.

3. Bisa berfungsi Sebagai Lensa Portrait di Kamera Crop

Di kamera crop dengan crop factor 1.5, lensa prime 50mm memiliki panjang focal efektif 75mm (50 x 1.5). Ini artinya jika anda memiliki kamera DSLR crop, maka anda sudah memiliki lensa tele pendek yang ideal untuk foto portrait.


Tips Mendapatkan Foto Starburst Malam Hari

Posted by Sandy_Eve

Tips Foto Starburst Malam Hari

 

Purple Clouds ????









Membuat sumber cahaya malam hari tampak berpendar seperti bintang membuat foto malam kita tampak lebih keren. Efek ini biasanya disebut efek starburst. Untuk membuat starburst, hal mendasar yang harus kita pahami adalah membuat bukaan lensa sekecil mungkin, artinya kita sebaiknya menggunakan angka aperture yang besar (f/11 s.d f/22) dan sebaiknya memanfaatkan lensa yang memiliki focal length lebih pendek.
Kenapa harus seperti itu? well, penjelasannya akan panjang. Singkatnya adalah secara fisika cahaya akan mengalami difraksi (penyebaran) saat melewati lubang sempit (hmm sempit…). Sifat penyebaran cahaya inilah yang membuat sumber cahaya (lampu, bulan, matahari) akan terlihat berpendar dan memiliki lidah, jumlah lidah akan bergantung pada jumlah bilah (blade) aperture dalam lensa anda, lihat spek lensa yang anda miliki, pasti akan ada tertulis “aperture blade”. Sementara untuk menjawab kenapa sebaiknya memilih angka f yang besar dan focal length yang lebih pendk, silahkan baca artikel Memahami Angka Aperture Dalam lensa dan Memahami Aperture.

Fungsi Dan Cara Memakai Filter CPL

Selasa, 15 Januari 2013
Posted by Sandy_Eve

Filter CPL atau Polarizer alias polarisasi adalah salah satu filter paling berguna untuk fotografer landscape. Kegunaan utama filter CPL adalah untuk meningkatkan kontras warna (vividness) dalam foto landscape.

Untuk melihat bagaimana filter bekerja, amati kedua foto dibawah ini: foto pertama diambil dengan filter CPL menempel di lensa dan terlihat langit menjadi lebih gelap, awan terlihat kontras, bagian atap bangunan juga menjadi lebih putih dan jelas. Sementara foto kedua tanpa CPL tampak bahwa langit terlihat lebih terang, kontras awan tidak terlalu kelihatan sehingga menjadi kurang dramatis jika dibandingkan dengan foto pertama serta bagian atap gedung tampak lebih gelap.


Filter CPL
Filter CPL

Jenis Dan Fungsi Peralatan Fotografi

Posted by Sandy_Eve
Jenis Dan Fungsi Peralatan Fotografi


1. Kamera

Kamera adalah sebuah alat yang mengarahkan bayangan yang difokuskan oleh lensa/sistem optik lain keatas permukaan foto sensitif yang berada dalam tempat tetutup/film. Dilihat dari jenisnya, kamera ada 2 macam yaitu:


a. Compact Camera,yaitu kamera yang pemakaiannya langsung melihat obyek yang difoto tanpa melalui lensa pengatur.

b. Single Lens Reflex(SLR),yaitu kamera yang cara kerjanya dengan bayangan benda yang dilihat lalu di pantulkan oleh cermin yang terdapat didalam kamera, sehingga dengan jenis ini obyek tidak dapat dilihat jika lensa dalam keadaan tetutup.

Tips Foto Ourdoor

Senin, 14 Januari 2013
Posted by Sandy_Eve
    Tips  Foto  Ourdoor

 
  

* Baju
Pilih baju yang warnanya netral, tanpa motif yang ramai. Akan terlihat lebih bagus saat di foto.

* Sedikit Polesan.
Sedikit polesan bedak dan make up bisa menolong, terutama jika kurang tidur, ada noda jerawat, atau wajah berminyak. Supaya gigi kelihatan lebih putih, bisa juga dicoba lipstik yang warnanya lebih cerah dari yang biasa dipakai. untuk bedak sebaiknya yang rata dan jangan terlalu tebal.
jika difoto memakai lampu kilat, hasil foto agak berkurang kecerahan warnanya terutama untuk kamera hp dan kamera saku, jadi harus diimbangi dengan polesan wajah. Jika difoto memakai pencahayaan alami (matahari) polesannya jangan mencolok.

10 Tips Fotografi Landscape

Posted by Sandy_Eve

Tips ini sangat berguna untuk memotret landscape yang benar. Tetapi foto yang bagus tidak selalu foto yang benar. Jadi silakan saja untuk melanggar tips-tips ini, tapi sebelumnya kita harus tahu dulu. Mari kita simak tips berikut ini.

1. Perhatikan Horizon


Jika kita berhadapan dengan suatu pemandangan, hampir dapat dipastikan kita akan melihat garis horizontal yang membentang dan membelah gambar menjadi dua bagian. Ini disebut garis horizon. Dalam Fotografi Landscape, jika salah satu bagian lebih menarik. Berilah porsi 2/3 dari frame. Dan yang kurang menarik beri sisanya yaitu 1/3. Memang tidak mutlak, tetapi bila POI berada pada bagian yang 2/3 maka kesannya akan lebih kuat.

Cara Memotret Dalam Cahaya Rendah

Posted by Sandy_Eve
Cara Mendapatkan Foto Terbaik Dalam Cahaya Rendah

UNTUK mendapatkan gambar bagus dalam cahaya rendah tidaklah mudah.  Hasil gambar seringkali kabur bahkan gelap. Berikut ini tips mengambil foto terbaik dalam cahaya rendah menurut SandyEve.com:


Naikkan Tingkat ISO


Hampir semua kamera digital terdapat pengaturan ISO untuk mengontrol sensitivitas kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi ISO, semakin tinggi sensitivitas. Berarti bisa mengurangi blur akibat goyangan kamera dan mengambil foto di tempat gelap.

Ketika ISO dinaikkan, akan terlihat lebih banyak noise di foto. Noise adalah ketidaksempurnaan pada gambar yang ada di daerah padat warna. Keseimbangan detail gambar dan noise bervariasi dari mereka kamera yang satu dengan lainnya seiring meningkatnya ISO.

DSLR

Minggu, 13 Januari 2013
Posted by Sandy_Eve

Teknik Dasar Cara Memotret Dengan Menggunakan Kamera DSLR

Kamera DSLR kini semakin trend dikalangan masyarakat, berbagai produsen kini meluncurkan kamera DSLR terbaru, selain dilengkapi dengan berbagai fitur, kamera DSLR menghasilkan kualitas gambar sesuai dengan yang kita inginkan jika kita mengetahui cara menggunakannya.


Menggunakan kamera DSLR tidaklah mudah dalam membuat hasil gambar yang berkualitas, ada trik-trik dan petunjuk yang harus kita ikuti untuk menghasilkan kualitas potret yang lebih baik, terkecuali Anda telah memiliki pengalaman sebelumnya tentang kamera tersebut. Dan kali ini kita akan membahas sekilas teknik dasar menggunakan kamera DSLR. Karena untuk tingkat teknik dasar tergolong mudah untuk dipelajari terlebih bagi kita yang baru pertama menggunakan kamera DSLR.



Jenis Lensa CANON

Posted by Sandy_Eve

Jenis-Jenis Lensa Canon Terbaik & Fungsi Penggunaannya


 

Lensa merupakan salah satu aset penting untuk fotografer, baik untuk fotografer profesional atau fotografer amatir. Tanpa lensa yang bagus, boleh dikatakan fotografer jadi tidak ada apa-apanya.

Untuk itulah kenapa lensa sangat penting dimiliki oleh para fotografer untuk menyesuaikan dengan kebutuhan berbagai cara dan kali ini WM akan coba membahas lensa  yang dimiliki Canon beserta kemampuannya untuk mendapatkan gambar yang baik.


Canon Lensa untuk Fotografi Pernikahan:
  • Canon EF 200mm f/2L IS USM Telephoto Lensmemiliki kinerja yang kuat dan auto-focus cepat, serta dua tombol stabilizer untuk menghasilkan gambar tajam dan jernih setiap saat.

  • Canon TS-E 45 mm Lens – Sebuah lensa tilt-shift unik yang memungkinkan Sobat untuk memotret secara bebas untuk acara pernikahan yang indah dengan cara yang kreatif dan tidak konvensional, dengan gambar super tajam dan dapat disesuaikan.


Teknik Memotret Gerak

Posted by Sandy_Eve
Ragam Teknik Memotret Gerak

13580786312030498486

Memotret gerak

Dalam bidang fotografi memotret gerak adalah tantangan tersendiri, karena tak mudah untuk mengabadikan obyek yang bergerak. Diperlukan pengetahuan dan skill yang memadai dalam menangkap momen gerak. Pengetahuan itu di antaranya teknik-teknik bagaimana memotret gerak.

Untuk memotret gerak (motion/movement) dapat menggunakan salah satu dari teknik berikut:

1. Teknik Freezing

Memotret obyek bergerak dengan teknik ini adalah bagaimana “membekukan” obyek pada momen bergerak yang tepat sehingga diperoleh foto yang menggambarkan gerakan.

Berikut ini adalah setting kamera untuk memotret gerak dengan teknik freezing:

- Setting manual: menggunakan speed tinggi (di atas 1/100 second), aperture (f) disetel menyesuaikan dengan kecepatan, dan ISO bisa dinaikkan (400 ke atas) atau tidak (tetap di angka 100-200) sesuai dengan selera.

- Aperture priority (mode A di kamera Nikon dan Av di kameran Canon): aperture dapat disetel sesuai dengan selera untuk menghasilkan kualitas gambar yang diinginkan, adapun speed otomatis akan menyesuaikan. Flash dapat digunakan untuk membekukan obyek.

Berikut ini adalah foto-foto gerak dengan teknik Freezing:
1358079576927574083

Membekukan objek model di saat loncat
13580796602074288351

Perahu bergerak
13580797621121596199

Daftar Blog EVE

  • INDOOR - OUTDOOR FLASH DAN BOUNCE - Penggunaan Flash sangat membantu apabila kita pemotret pada ruangan yang kondisi cahaya gelap. Tapi apabila kita tidak tepat mengatur setting untuk penggun...
    11 tahun yang lalu

burung